|
Harajuku Sisterhood
Hello there, we're four young women that starting to live at the Sakura Country, Japan.We have different personalities that make our relationships kinda complicated. And that is the thing that make this story interesting. Just come, stay and read our stories. And you will love us for sure. |
|
|
about this blog
Blog ini dibuka sebagai perwujudan ide dari empat orang gadis yang ingin membuat novel bersama.Do enjoy your stay here, and don't take what's not yours! the contents
♥ Biodata Karakter♥ Babak 1 - Hajimari tagboard
affiliates
Ally's Diary
friend
friend
friend
archives
credits
Design: doughnutcrazyIcon: morphine_kissed Do credit accordingly if you changed the icon. |
Hajimari [Hariett] #2
15 menit kemudian alarm nya kembali berbunyi. Masih sambil terpejam, Hariett meraba bawah bantalnya dan menarik handphone nya. Sungguh ia masih mengantuk dan pada saat seperti ini, ia menyesalkan mengapa orang-orang lebih senang beraktifitas di pagi hari. Padahal jelas sekali kalau pagi-pagi di hari libur seperti ini, orang-orang masih banyak yang tidur. Liburan sama dengan bersantai. Liburan sama dengan bangun siang. Liburan sama dengan membuang jauh-jauh aktifitas yang tidak disukai. Setuju? Tidak? Ya sudah, diam saja. Intinya, Hariett masih ingin tertidur sebentar dan ia mengambil handphone nya hanya untuk menginformasikan maid nya untuk melayani para tamu nya. “Saya-chan, tamu sudah datang jadi tolong di sediakan minuman dan kue selagi menunggu saya bangun,” gumam Hariett sambil mengetik pesan kepada pelayannya. Setelah terkirim, gadis belia tersebut kembali memejamkan matanya dan membiarkan dirinya terbuai di dalam dunia mimpi kembali. *** Seorang pelayan berparas Asia—dan ia memang seorang Jepang berlari menuju kamarnya ketika mendengar deringan handphone. Ia diizinkan memiliki handphone oleh majikannya karena majikannya memang lebih senang berinteraksi dengannya melalui telepon genggam praktis itu. Ia bernama Sayaka dan berumur 23 tahun, 4 tahun lebih tua dari majikannya. Tugasnya lumayan banyak di rumah besar ini. Penjaga rumah, yang mengurusi rumah terkecuali kamar nona Ally dan juga pengurus nona Hariett. Tetapi apa yang ia dapatkan dari majikannya, setimpal. Hanya saja kadang-kadang ia suka menjadi objek keanehan majikannya. Bayangkan saja, ia sehari-hari disuruh memakai baju maid lengkap dengan head dress nya karena majikannya tergila-gila dengan Anime dan menginginkan kehidupan yang sama dengan yang ada di dalam cerita khayalan itu. Dan Sayaka tentu tak bisa menolak. Meski jujur saja, ia malu disuruh memakai baju maid seperti ini, yah walaupun baju itu berlengan panjang dan juga rok nya panjang hingga kaki. Sayaka menghela napasnya ketika membaca pesan dari majikannya, merasa sedikit tidak enak dengan para tamu yang telah di anggurkan nona Hariett. Tanpa banyak bicara, Sayaka membuat 4 gelas teh untuk kedua tamu nya, nona Ally dan nona Hariett jika ia sudah bangun nanti. Nah untuk kue nya ia bingung harus member apa. Didalam kulkas masih ada kue coklat milik nona Hariett dan masih tersisa untuk beberapa porsi makan lagi. Tetapi yang jadi masalah adalah sekarang masih jam 10 pagi, apa tidak masalah jika mereka sudah di tawari kue coklat manis? Sayaka terdiam sebentar sambil menimbang-nimbang apa yang sebaik nya ia lakukan. Tetapi tak ada pilihan lain lagi kan? Ia belum menyiapkan makan siang karena waktu makan siang masih lama. Akhirnya, ia keluarkan juga kue coklatnya dan ia potong segitiga dan di taruh di keempat piring kecil untuk kue. Sambil membawa nampan bunga-bunga, Sayaka berjalan menuju ruang tamu dan tersenyum ramah melihat nona Ally dan para tamu. Ia segera menaruh cangkir berisi the serta kue coklat di atas meja lalu menunduk sopan. “Silahkan tunggu Hariett Ojousama sebentar, ia sedang bersiap-siap,” ujar nya. Dan ia telah berbohong. Tapi ini demi nona nya, masa ia mau bilang kepada tamu nya kalau beliau masih tidur? Setelah membungkuk sekali lagi, Sayaka undur diri dari hadapan mereka . Ia berjalan ke arah dapur dan menaruh nampannya, setelah itu berdiri di hadapan pintu kamar Hariett sambil mengetok beberapa kali. “Ojousama, saya masuk,” serunya dan membuka pintu nona Hariett yang tak pernah di kunci. Tujuannya adalah, membangunkan Hariett, memandikan, membantu nya bersiap-siap dan mendorongnya keluar kamar dengan segera. Percaya? Hm—dikembalikan kepada diri para pembaca masing-masing. 15 menit setelah Sayaka undur diri dari hadapan nona Ally dan para tamu, seorang gadis berambut panjang keluar dari kamarnya. Disusul dengan Sayaka yang langsung menghilang kea rah dapur. Gadis berambut coklat dan bermata abu itu menguap dengan lebar dan berjalan ke arah para tamu. Ia memakai celana pendek warna putih dan baju tak berlengan berwarna pink muda. Segera saja ia duduk di sofa kosong dan menyambar kue coklat di atas piring kecil yang memang disediakan untuknya. Setelah menyendok dan memasukkan kedalam mulutnya, ia baru berbicara kepada para tamu nya. “Selamat datang, kamar paling pojok di sebelah kanan itu adalah kamarku dan diseberangnya adalah kamar Ally,” ujar Hariett sambil menunjuk kamar-kamar yang ia sebutkan tadi serta menunjuk Ally yang berambut pirang. “Dan kalian tinggal memilih salah satu dari dua kamar yang tersisa. Untuk uang rumah, kita bagi 4 seperti apa yang sudah ku jelaskan di dalam Internet. Pelayan tadi bernama Sayaka dan ia yang bertugas mengurusi rumah ini, jadi jika ada apa-apa tinggal bilang ke dia saja,” lanjut Hariett tanpa banyak basa-basi dan selagi ia berbicara tadi, potongan-potongan kue coklat it uterus masuk kedalam mulutnya hingga sekarang tak sedikitpun tersisa di atas piringnya. “Ah ya! Sayaka milik ku, jadi jangan macam-macam dengannya selain meminta bantuan urusan rumah, ada yang mau ditanyakan?” Label: Babak 1 |